Dikutip dari Sumber tulisan Metrotvnews.com, Beberapa tahun
terakhir, film produksi dalam negeri cukup banyak. Namun, animo
masyarakat masih kurang. Penonton tetap lebih menyukai film impor.
"Peminat film Indonesia masih kurang. Kualitas image rendah
karena kurangnya kemampuan dari sumber daya manusianya (SDM)," ujar Luky
Kuswandi selaku pelaku ekonomi kreatif dari industri film Indonesia,
saat menyampaikan pendapatnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam
dialog komunitas kreatif di Indonesia Convention Exhibition kawasan BSD
City, Tangerang Selatan, Selasa (4/8/2015).
Luky juga menyoroti jumlah penonton yang datang ke bioskop masih sangat
sedikit karena jumlah bioskop yang tidak tersebar rata ke seluruh
Indonesia.
Persebaran bioskop baru terfokus di Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Padahal, banyak sekali produk film luar negeri yang ingin masuk ke
Indonesia.
"Baru 13 persen yang bisa menonton di bioskop. Hal ini karena
persebarannya baru di Jabar dan DKI Jakarta. Film banyak yang masuk,
tetapi bioskopnya sedikit," kritik pria yang karya filmnya pernah
menembus kategori Semaine de la Critique di Cannes Film 2015.
Lucky berharap ada campur tangan pemerintah terkait regulasi yang mengatur persebaran bioskop di Indonesia agar lebih merata.
"Harus ada regulasi yang mengatur persebaran bioskop di seluruh
Indonesia. Dan dalam penambahannya juga diatur kelas segmennya agar
kelas menengah ke bawah bisa menonton bioskop juga. Yang pasti sesuai
power daerah," tutur Lucky.
Sebagai gambaran minimnya minat penonton datang ke bioskop, film lokal
yang sedang tayang saat ini hanya mampu menjaring sekitar 1 juta
penonton. Film tersebut adalah Surga Yang Tak Dirindukan dan Comic 8: Casino Kings.
Yang mengejutkan adalah data yang diungkapkan Direktur Jaringan Bioskop Cinema XXI, Tri Rudi Anitio. Film Mencari Hilal hanya mampu menyedot penonton tertinggi 130 orang saja. Bahkan, pada beberapa hari pertama tayang, tidak ada satu pun penonton.
Angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan penduduk Indonesia yang mencapai 253 juta orang (data tahun 2014).
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar